Pemiluterang.com – Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan diusulkan menjadi ketua umum Partai Golkar.
Munculnya potensi Gibran Rakabuming untuk menjadi ketua umum Golkar adalah hasil dari pandangan berbeda dari M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer.
Penilaian M Qodari soal potensi Gibran Rakabuming menjadi ketua umum Golkar selanjutnya ini berbeda dari daftar kandidat yang sebelumnya disebutkan Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam daftar nama yang disebutkan Bambang Soesatyo, terdapat nama-nama seperti Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.
“Menurut saya di luar 4 nama yang disebutkan oleh Bambang Soesatyo sesungguhnya menurut saya ada satu calon yang juga sangat potensial untuk menjadi ketua umum Golkar ke depan yaitu Gibran Rakabuming Raka,” kata Qodari.
Ada sejumlah alasan lain yang menurut Qodari, bahwa Gibran adalah sosok kandidat yang potensial sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar selanjutnya.
Pertama, Gibran akan segera menjabat sebagai wakil presiden, posisi yang strategis dan sejalan dengan karakter Partai Golkar yang cenderung terlibat dalam pemerintahan.
Kedua, Partai Golkar perlu berorientasi pada generasi muda, dan kehadiran Gibran akan membawa perspektif baru sebagai pemimpin muda.
“Saya kira Partai Golkar mengalami tantangan bagaimana agar partai ini bisa menjadi partai yang punya orientasi kepada anak muda dan punya tokoh yang juga berasal dari anak muda,” ungkapnya.
“Hal ini sebetulnya sudah sangat disadari oleh Partai Golkar, kita lihat adanya regenerasi generasi kedua dan generasi ketiga dari pengurus Golkar kepada anak-anak mereka,” imbuh dia lagi.
Dinilai cocok menjadi calon Ketum Partai Golkar selanjutnya, lantas apa tanggapan calon wakil Presiden RI terpilih itu?
Baru-baru ini, ia pun akhirnya angkat bicara terkait peluang nya menduduki jabatan sebagai Ketum Partai Golkar.
Kakak Kaesang Pangarep itu mengatakan agar sebaiknya posisi Ketum Golkar selanjutnya diisi oleh tokoh yang lebih senior.
Sebab menurutnya, banyak tokoh politik senior yang dianggap lebih mampu untuk memimpin partai belambang pohon beringin itu.
“Enggaklah. Ya biar yang senior atau yang lebih berpengalaman,” papar Gibran.
Diakui Gibran, saat ini ia juga tak mengetahui bagaimana proses pemilihan ketum Partai Golkar akan berjalan.
Pasalnya, kini dirinya lebih memilih fokus untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Solo.
“Biar yang berpengalaman ya untuk jadi ketua atau pengurus. Untuk saat ini kami masih fokus dengan pekerjaan yang ada di Solo,” tuturnya.
Baca Juga: 19 Masalah Ditemukan Bawaslu dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024