Jakarta, Pemiluterang.com – Politik praktis adalah pendekatan yang menekankan pada solusi praktis dan aplikasi langsung dalam memecahkan masalah-masalah politik.
Ini berbeda dari politik teori atau idealis, yang lebih memfokuskan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasari suatu isu.
Dalam politik praktis, semua itikad, motif, kepentingan, dan tekad hadir beriringan dan saling berhimpit untuk memperebutkan kekuasaan. Secara kasat mata, kekuasaan yang dimaksud tidak lain merupakan jabatan, kedudukan, atau posisi.
Namun secara implisit, yang diperebutkan hakekatnya adalah otoritas dan wewenang untuk membikin keputusan-keputusan publik.
Berikut beberapa contoh politik praktis:

- PKI dan PNI melawan HMI: Dalam sejarah, PKI (Partai Komunis Indonesia) dan PNI (Partai Nasional Indonesia) pernah mengganyang HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) untuk membentuk himpunan kekuatan.
- Selebritis dalam partai politik: Beberapa partai politik memanfaatkan selebritis yang telah tenar sebagai public figure untuk menarik hati dan dukungan masyarakat.
- Peran TNI dalam orde baru: Pada masa orde baru, TNI (Tentara Nasional Indonesia) menjadi alat politik yang seharusnya netral bagi semua kalangan.
- Kampanye di kampus: Melakukan kampanye partai politik di dalam kampus, meskipun kampus seharusnya berada di zona netral dalam konteks politik.
- Pembagian sembako dan uang: Tim sukses calon pimpinan rakyat sering membagikan sembako dan uang (money policy) untuk mendulang dukungan rakyat.
- Menutupi kebobrokan: Mengorbankan teman politik untuk menutupi kebobrokan yang lebih besar dari dalam partai maupun institusi pemerintah.
Ingatlah bahwa politik praktis adalah bagian dari realitas kompleks dalam dunia politik, di mana pertimbangan pragmatis seringkali berbenturan dengan idealisme dan teori.
Baca Juga : Politikus PDIP Ingin Jokowi Netral di Pemilu 2024
Apa perbedaan antara politik praktis dan idealisme?

Politik praktis dan idealisme adalah dua pendekatan yang berbeda dalam dunia politik:
Politik Praktis:
- Definisi: Politik praktis menekankan pada solusi praktis dan aplikasi langsung dalam memecahkan masalah-masalah politik.
- Fokus: Lebih berorientasi pada hasil konkret, kepentingan sehari-hari, dan kekuasaan.
- Contoh: Kampanye di kampus, pembagian sembako dan uang, serta tindakan yang mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan nasional.
- Tujuan: Mencapai tujuan politik dengan cara yang efektif dan cepat.
Idealisme:
- Definisi: Idealisme adalah nilai politik yang sesuai dengan teori atau prinsip-prinsip tertentu.
- Fokus: Lebih berorientasi pada prinsip, nilai-nilai, dan tujuan jangka panjang.
- Contoh: Mengutamakan keseimbangan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif (trias politika), serta menghormati sesama manusia.
- Tujuan: Mewujudkan visi ideal dan memperjuangkan nilai-nilai yang lebih tinggi.
Dalam praktiknya, politik seringkali melibatkan kombinasi dari kedua pendekatan ini. Idealisme memberikan arah moral dan prinsip, sementara politik praktis menuntun tindakan sehari-hari untuk mencapai tujuan politik.
Bagaimana politik praktis dan idealisme mempengaruhi kebijakan publik?

Politik praktis dan idealisme memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kebijakan publik:
Politik Praktis:
- Pengaruh pada Kebijakan Publik:
Politik praktis cenderung memperhatikan kepentingan sehari-hari, kekuasaan, dan hasil konkret. - Kebijakan yang diambil seringkali didasarkan pada pertimbangan pragmatis, seperti memenangkan dukungan politik atau mengatasi masalah mendesak.
- Contoh: Pembagian sembako dan uang oleh tim sukses calon pimpinan rakyat untuk mendulang dukungan rakyat.
Tujuan Utama:
- Mencapai tujuan politik dengan cara yang efektif dan cepat.
Idealisme:
Pengaruh pada Kebijakan Publik:
- Idealisme lebih berfokus pada prinsip, nilai-nilai, dan tujuan jangka panjang.
- Kebijakan yang diambil didasarkan pada visi ideal dan prinsip moral.
- Contoh: Mengutamakan keseimbangan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif (trias politika) untuk menjaga keadilan dan kebebasan.
Tujuan Utama:
Mewujudkan visi ideal dan memperjuangkan nilai-nilai yang lebih tinggi.
Dalam praktiknya, kombinasi dari kedua pendekatan ini sering terjadi. Idealisme memberikan arah moral, sementara politik praktis menuntun tindakan sehari-hari untuk mencapai tujuan politik. Penting bagi para pengambil kebijakan untuk menemukan keseimbangan antara kedua pendekatan ini agar kebijakan publik dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Baca Juga : DPR, DKPP, Pemerintah, KPU dan Bawaslu Setujui Revisi PKPU Syarat Capres-Cawapes Sesuai Putusan MK
Yuk dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari pemiluterang.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email dan sosial media kami lainnya!